Ada 4 perangkat motor yang kinerjanya memanfaatkan kabel baja, yaitu kopling, gas, cuk dan rem (pada skutik dan bebek yang pakai rem depan tromol). Dengan kondisi yang ada dalam ruang tertutup namun rawan kotor dan timbul karat plus kegunaannya yang sering ditarik-tarik, kawat baja yang dianyam tersebut rentan putus. Oleh karena itu lakukan pemerikasaan sejak dini.
Kabel Kopling
Biasanya ada di motor jenis kopling manual, seperti tipe sport dan beberapa motor bebek. Fungsinya sebagai pemutus dan penghubung tenaga putaran mesin dari poros engkol.
Bila suatu ketika terdengar bunyi “kretek..kretek..” saat tuas kopling tuas ditarik, kemungkinan kondisi kawat bajanya sudah tidak baik lagi. Lebih baik secepatnya diganti daripada putus di tengah jalan.
Kabel Gas
Berfungsi untuk menarik jarum skep agar uap bensin bisa dihirup masuk ruang bakar. Kabel ini paling sering ditarik ulur dibanding kabel lainnya. Bila kabel gas dipelintir dan terasa seret serta terdengar bunyi “krek..krek..”, kemungkinan terbesar kawat baja yang dipilin ada yang sudah putus. Lebih baik langsung ganti baru aja.
Kabel Cuk
Berguna buat mengaktifkan katup cuk di karburator. Bila bagian itu difungsikan, maka bisa memperkaya campuran bensin dan udara di ruang bakar. Sehingga saat mesin motor dalam kondisi dingin, lebih mudah untuk dihidupkan.
Sama dengan kabel yang lain, karat jadi penyebab utama jalinan kawat jadi cepat putus. Tandanya, saat kabel cuk ditarik terasa seret dan juga timbul bunyi gemeretak.
Kabel Rem
Ini untuk membantu menarik tuas rem agar kampas bekerja. Hanya pada motor jenis skutik dan bebek dengan sistem pengeraman depan tromol yang memanfaatkan kabel rem.
Korosi jadi penyebab utama kawat pada kabel terebut putus. Tandanya adalah terdengar bunyi “grek..grek..” yang sama dengan kabel lainnya sehingga kabel tersebut harus diganti.
Otomotif, Tim. 2010. Tips Ringan Sepeda Motor. PT Dunia Otomotifindo: Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar